POHON BAYAM KU
PEMBUAT CERITA: Muhammad Al Fattah Bintoro
Halo namaku TONI aku kelas 5 sd saat dikelas ku sedang ada pelajaran IPA saat pelajaran IPA kita mempelajari tentang tanaman, saat dikelas kami ditunjukan tentang tata cara menyemai bayam dan saat itu LCD kelas kami dinyalakan dan kami diberi cara cara menanam dan guru kami yang bernama Bu Reni.
setelah Bu Reni menunjukkan cara menyemai bayam di kelas, aku sangat antusias untuk mencoba sendiri di rumah. Setelah pulang dari sekolah, aku langsung bergegas ke halaman belakang rumahku, membawa peralatan yang diperlukan seperti pot kecil, tanah, dan biji bayam yang sudah disiapkan.
Aku ingat dengan jelas petunjuk Bu Reni tentang bagaimana menyemai bayam. Aku menyiapkan pot kecil dengan tanah yang lembut dan subur. Kemudian, aku menancapkan biji bayam ke dalam tanah dengan jarak yang sesuai seperti yang diajarkan di kelas. Aku memastikan untuk memberi cukup air agar tanah tetap lembab.
Setiap hari, aku dengan penuh semangat mengamati pot bayamku. Beberapa hari kemudian, tumbuhan kecil mulai muncul dari tanah, dan aku merasa senang melihat hasil kerjaku sendiri. Aku terus merawatnya dengan memberikan air secara teratur dan menempatkannya di tempat yang mendapatkan sinar matahari cukup.
Waktu berlalu, dan bayamku tumbuh semakin besar dan sehat. Aku merasa bangga karena bisa mengaplikasikan pelajaran dari Bu Reni dengan praktik langsung. Selama proses menanam bayam, aku juga belajar tentang kesabaran, tanggung jawab, dan betapa pentingnya perawatan terhadap tanaman.
Saat kami kembali ke sekolah, aku senang berbagi cerita dengan teman-teman di kelas tentang pengalaman menanam bayamku. Bu Reni sangat senang mendengar bahwa kami semua menerapkan pengetahuan yang telah dia bagikan di kelas.
Cerita ini membuatku semakin tertarik pada dunia pertanian dan lingkungan. Aku berharap dapat terus belajar dan mengembangkan keterampilan menanamku di masa depan.Beberapa minggu kemudian, bayamku semakin berkembang dengan daun-daun yang hijau dan lebat. Aku terus merawatnya dengan penuh perhatian, melakukan penyiraman dan memberikan pupuk sesuai dengan saran Bu Reni. Sambil melakukan perawatan, aku juga mulai mencatat perkembangan tanaman bayamku dalam sebuah buku kecil yang khusus aku buat.
Pada suatu hari, Bu Reni mengumumkan bahwa akan diadakan pameran tanaman di sekolah. Aku sangat antusias untuk ikut serta dan memamerkan bayamku yang tumbuh subur. Bersama teman-teman sekelas, kami bersiap-siap dengan membawa tanaman kami masing-masing ke sekolah.
Pameran tanaman berlangsung dengan meriah. Setiap tanaman dipajang dengan penuh kebanggaan, dan kami semua berbagi cerita tentang perjalanan menanam tanaman kami. Bu Reni memberikan penghargaan kepada setiap siswa yang berhasil merawat tanamannya dengan baik.
Tidak hanya itu, saat pameran tanaman, kami juga mendapatkan kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang berbagai jenis tanaman dan ekosistem. Aku semakin terinspirasi untuk terus belajar tentang pertanian dan menjaga kelestarian lingkungan.
Sejak saat itu, aku terus melibatkan diri dalam kegiatan pertanian di sekolah dan di rumah. Bu Reni memberikan banyak dukungan dan menjadi mentorku dalam perjalanan ini. Kami bahkan membentuk sebuah klub pertanian di sekolah, di mana kami bisa saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Pertanian bukan hanya sekadar hobi bagiku, tapi juga menjadi tanggung jawab untuk melestarikan alam. Dengan penuh semangat, aku berharap dapat terus mengembangkan keahlian pertanianku dan berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.