Dalam perjalanan belajar agama, kearifan para ulama besar selalu menjadi sumber inspirasi. Salah satu tokoh yang memberikan banyak pelajaran berharga adalah Imam Malik. Beliau adalah pendiri mazhab Maliki, lahir di Madinah pada 712 M, dan meninggalkan banyak nasihat yang relevan bagi kehidupan hingga kini. Imam Malik dikenal karena kebijaksanaan dan tawaduknya, terutama dalam memandang ilmu dan menjalankan akhlak Islami.
Tawakal dan Rezeki
Imam Malik menekankan pentingnya tawakal kepada Allah. Berdasarkan hadis, beliau mengajarkan bahwa jika seseorang bertawakal dengan sepenuh hati, Allah akan memberi rezeki, seperti burung yang keluar dari sarangnya dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang. Bagi Imam Malik, tugas manusia adalah menjalankan perannya dengan baik, tanpa terobsesi dengan hasil akhir, karena hal tersebut sudah diatur oleh Allah.
Ilmu adalah Cahaya
Salah satu pesan monumental dari Imam Malik adalah bahwa "ilmu adalah cahaya." Menurut beliau, ilmu sejati adalah anugerah dari Allah yang menerangi hati, bukan sekadar hafalan dan teori. Ilmu tersebut mengarahkan hidup kita menuju kebaikan dan menghindari keburukan. Imam Malik juga menekankan bahwa sebelum mempelajari ilmu, seseorang harus memiliki adab, karena adab adalah wadah yang memurnikan ilmu.
Kebebasan Bermazhab dan Kerendahan Hati
Imam Malik juga menolak pemaksaan mazhab Maliki sebagai mazhab resmi negara. Beliau percaya bahwa setiap orang bebas memilih pandangan yang sesuai dengan pemahaman mereka terhadap Al-Quran dan hadis. Selain itu, Imam Malik mengingatkan pentingnya menerima kekeliruan sebagai manusia biasa. Semakin berilmu seseorang, seharusnya ia semakin rendah hati dan tidak merasa paling benar.
Menjaga Kemuliaan Ilmu
Menurut Imam Malik, menyampaikan ilmu harus mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan pendengarnya agar ilmu tidak diremehkan atau disalahpahami. Orang yang menyebarkan ilmu juga harus bebas dari sikap hawa nafsu atau kesombongan, karena hal tersebut dapat merusak kemurnian ilmu. Bahkan dalam hal bertanya tentang agama, kita harus mengerti batas dan adab agar tidak menimbulkan kebingungan dan perdebatan yang tidak produktif.
Keteladanan dalam Mencintai Rasulullah SAW
Cinta Imam Malik kepada Rasulullah SAW juga tercermin dalam sikapnya yang selalu menghormati Madinah, kota tempat Nabi dimakamkan. Beliau tidak pernah mengenakan alas kaki ketika berada di sana sebagai bentuk penghormatan. Bahkan dalam mengajar hadis, Imam Malik selalu berpakaian rapi dan mempersiapkan dirinya sebaik mungkin sebagai penghormatan kepada ajaran Rasulullah SAW.
Imam Malik memberikan teladan dalam kesederhanaan, kebijaksanaan, dan penghormatan pada ilmu serta akhlak. Belajar dari beliau, kita diingatkan untuk selalu rendah hati, bertawakal, dan menghargai ilmu serta mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
disari dari:
https://www.youtube.com/watch?v=EBU9w1Dv4Zs&t=1427s