Halo, ini adalah catatan pengingat pribadi yang saya susun sebagai trader spot pemula — yaitu tipe trader yang beli-jual aset crypto langsung tanpa leverage atau utang, dan tanpa pakai data on-chain yang rumit.
Saya sadar, untuk bertahan dan berkembang di dunia crypto, saya harus belajar disiplin. Karena itu, saya merangkum hal-hal penting yang ingin saya pegang teguh saat trading. Siapa tahu, ini juga bermanfaat untuk kamu yang sedang mulai perjalanan serupa.
🔍 Situasi yang Perlu Diwaspadai
Ada dua realitas penting yang saya sadari karena ada kabar yang baru-baru ini muncul:
-
Bitcoin baru akan disarankan oleh institusi saat sudah mahal.
(Michael Saylor pernah bilang: "Saat bank mulai menyarankan Bitcoin, harganya sudah tinggi.") -
Kalau USDT dilarang atau kolaps, harga Bitcoin dan aset crypto lainnya bisa anjlok dalam sekejap.
❓ Maka muncul pertanyaan: Sebagai trader spot, bagaimana agar tetap bisa untung, atau minimal tidak rugi parah?
✅ Langkah-Langkah Seorang Trader Spot yang Cerdas
1. Masuk Pasar Sebelum Terlalu Ramai
"Jangan tunggu disuruh beli Bitcoin. Saat itu terjadi, harganya sudah kemahalan."
Yang saya lakukan:
-
Cari momen saat orang-orang masih takut atau ragu.
-
Beli saat market sedang sepi atau turun (sideways), bukan saat semua orang teriak 'to the moon'.
-
Perhatikan volume: kalau harga naik disertai volume besar, biasanya itu sinyal tren baru.
📌 Contoh sederhana:
Kalau influencer ramai bilang "Ayo beli BTC!", mungkin saya sudah telat. Tapi kalau mereka justru bilang "Crypto lesu banget…", itu saat saya mulai siapkan dana masuk.
2. Jangan Simpan Semua Uang di USDT
Risiko terbesar adalah merasa uangmu aman, padahal USDT bisa bermasalah sewaktu-waktu.
Yang saya lakukan:
-
Diversifikasi penyimpanan aset:
-
Sebagian di USDC (lebih transparan)
-
Sebagian di BTC/ETH sebagai penyimpan nilai
-
Sisanya bisa ditukar ke fiat (rupiah/dolar) saat pasar tidak pasti
-
-
Hindari menyimpan lebih dari 50% dana hanya di USDT
3. Beli Bertahap, Jual Bertahap (Strategi Grid Manual)
Jangan masuk atau keluar pasar dengan seluruh dana sekaligus.
Yang saya lakukan:
-
Beli bertahap (buy the dip):
Misalnya harga WAX = $0.0213
Saya beli sebagian di harga itu, lalu pasang order di bawahnya:
$0.0208 → $0.0200 → $0.0192, dst. -
Jual bertahap (take profit):
Kalau beli di $0.0213, saya pasang jual di:
$0.0220 (3%), $0.0230 (8%), dst.
Dengan cara ini, saya tenang saat harga turun dan tetap cuan saat naik.
4. Beli Saat Takut, Jual Saat Rakus
Mayoritas pemula beli karena FOMO, dan jual karena panik.
Yang saya lakukan:
-
Saat market merah dan sepi, saya siapkan beli.
-
Saat market ramai dan euforia, saya mulai jual sebagian.
5. Punya Rencana Cadangan
Trader spot profesional tidak asal berharap — mereka punya plan A, B, dan C.
Yang saya siapkan:
-
Kalau market anjlok drastis:
-
Saya sudah punya order beli di bawah (limit order).
-
Saya simpan sebagian BTC/ETH di wallet pribadi, bukan hanya di exchange.
-
-
Kalau market naik kencang:
-
Take profit otomatis sudah disiapkan.
-
Tidak ngotot "hold selamanya" — saya belajar merealisasikan cuan.
-
6. Pakai Alat yang Sederhana Tapi Efektif
Saya tidak perlu langganan tools mahal untuk jadi trader yang disiplin.
Tools yang saya pakai:
-
TradingView → gambar support & resistance
-
Alert di exchange → kasih notifikasi saat harga menyentuh target
-
Google Sheets / catatan manual → catat harga beli, jual, profit, dan rencana
🧠 Ringkasan Prinsip Emas untuk Trader Spot
Prinsip | Artinya |
---|---|
Beli saat takut | "Pas sepi, saya masuk." |
Jual saat ramai | "Pas rame, saya mundur." |
Jangan simpan semua di USDT | Bagi dana ke USDC, fiat, dan aset utama (BTC) |
Jangan beli sekaligus | Cicil beli dan cicil jual |
Jangan panik | Punya rencana → tetap tenang |
Gunakan alat sederhana | Yang penting paham, bukan ribet |