Aspek Spiritual Menuju Bahagia Sejati

Hidup adalah naik-turun; siaplah untuk keduanya dengan mindset positif. Terima ujian sebagai bagian kecil (bisya'i) dari nikmat Allah, seperti ketakutan atau kehilangan, tapi gembirakan yang sabar (Al-Baqarah:155). Inspirasi stoikisme dan doa Reinhold Niebuhr: sabar terima yang tak bisa diubah, berani ubah yang bisa, dan bijaksana bedakan keduanya.
Menjaga diri berarti hindari hanyut dalam kesalahan; jika khilaf, tobat cepat tanpa meremehkan dosa. Lepaskan dendam untuk hati lapang—lihat orang jahat seperti anak kecil, ciri jiwa besar yang santun dan memaafkan.
Bersyukurlah atas nikmat sederhana, seperti minum dan kencing yang lebih mahal dari kerajaan (cerita Harun Ar-Rasyid). Kembali ke true self: jadi diri sendiri, bukan ikut viral atau komentar orang, agar tak tersesat (Al-An'am:116).
Kesimpulan: Reset hidup adalah proses sadar makna, gabung ilmu dan amal untuk bahagia abadi, terutama di usia tua—kembali ke jati diri setelah diombang-ambing dunia.
Referensi:Glosarium:
  • Second Naivete: Fase beragama sadar makna setelah kritis, menurut Paul Ricoeur.
  • True Self: Diri sejati yang autentik, bukan palsu untuk validasi orang lain.
  • Syukur: Pengakuan atas nikmat Allah, kunci bahagia sejati meski ada ujian.

Posting Komentar

JSON Variables

You might like

$results={3} $style={1}